Dinsos terus berupaya untuk meningkatkan kewirusahaan teman-teman disabilitas di Rumah Hebat Disabilitas dengan memberikan kepercayaan kepada catering Rehat sebagai penyedia makanan dan minuman pada setiap kegiatan Dinsos.
Sebelumnya Dinsos telah memfasilitasi pengurusan NIB, NPWP, hingga e-katalog untuk beberapa usaha teman-teman disabilitas agar memiliki legalitas usaha dan pemerintah dapat melakukan pengadaan barang dan jasa melalui usaha disabilitas.
Peningkatan kewirausahaan ini merupakan salah satu upaya Dinsos dalam memberdayakan teman-teman disabilitas agar disabilitas mampu hidup mandiri.
Pada 19-29 Februari 2024, Dinsos kembali melakukan sosialisasi pelayanan kesejahteraan sosial di 34 kelurahan se-Kota Pasuruan. Selama kegiatan sosialisasi berlangsung, Dinsos mempercayakan pengadaan makanan dan minuman sejumlah 850 nasi kotak dan snack kepada catering Rehat.
Rabu (28/2/2023), saat ditemui di Rumah Hebat Disabilitas, Mabrur, koordinator Rumah Hebat Disabilitas mengatakan bahwa catering Rehat sedang mengerjakan pesanan 198 porsi makanan dan minuman untuk sosialisasi Dinsos pada tanggal 29 Februari 2024. Mabrur menyampaikan bahwa catering Rehat ini merupakan usaha bersama yang terdiri dari disabilitas daksa, disabilitas netra, dan disabilitas rungu.
“Jumlah pesanan untuk besok ada 198 nasi kotak nasi dan kue. Kita mulai pengerjaan dari jam 7 malam. Kita bagi-bagi tugas, disabilitas daksa bertugas belanja dan memasak, sedangkan disabilitas netra dan disabilitas rungu yang melipat kotak nasinya.” Kata Mabrur.
Sementara itu Mustain, penyandang disabilitas netra bercerita bahwa dirinya sangat senang bisa melakukan kegiatan produktif bersama catering Rehat. Mustain yang bertugas melipat kardus nasi dan kue mengaku sejak kecil dirinya sudah bisa melipat kardus nasi karena sering membantu tetangganya yang memiliki hajat.
“Saya bisa melipat kotak nasi ini dari dulu, waktu itu bahkan sebelum sekolah. Ada tetangga yang punya hajat pernikahan.” Ujar Mustain.
Saat kecil, Mustain memiliki keingintahuan yang tinggi terhadap hal baru salah satunya adalah melipat kardus nasi. Mustain belajar melipat kardus nasi secara otodidak hanya dengan meraba-raba dan membongkar pasang kardus nasi yang sudah jadi.
“Pada saat itu saya masih kecil, masih lugu belum punya malu. Secara spontan saya meraba-raba kotak nasi yang sudah disusun. Saya ingin tau bagaimana cara melipat kotak nasinya. Ternyata setelah saya telusuri ada sisi yang harus dikaitkan. Jadi kotak nasi yang sudah jadi itu saya bongkar ke bentuk semula, lalu saya rakit kembali dan akhirnya saya paham.” Terangnya.
Dengan ini, sekali lagi disabilitas berhasil menunjukkan bahwa disabilitas mampu setara dan produktif menghasilkan karya, sehingga dapat mandiri dalam pemenuhan kebutuhan sehari-hari serta meningkatkan taraf hidup teman-teman disabilitas.