Selasa (20/2/2023), Dinsos menyelenggarakan pelatihan tataboga bagi 30 penyandang disabilitas yang terdiri dari 10 orang disabilitas daksa, 10 orang disabilitas netra, dan 10 orang disabilitas rungu di Aula Rumah Hebat Disabilitas.
Agus Widjanarko, Kepala Bidang Rehabilitasi Sosial turut hadir memberikan sambutan sekaligus membuka kegiatan pelatihan tataboga bagi penyandang disabilitas. Agus berpesan agar teman-teman disabilitas dapat mengikuti pelatihan dengan sebaik mungkin sehingga ilmunya bermanfaat.
“Silahkan manfaatkan kegiatan pelatihan ini sebaik-baiknya. Agar nantinya setelah dari sini ilmunya bermanfaat dan bisa ditularkan ke teman-teman yang lain atau dikembangkan di usaha masing-masing.” Ucap agus.
Pelatihan tataboga berupa membuat bolen pisang ini dibimbing secara langsung oleh Ratih Widyasari seorang instruktur profesional di bidang olahan pangan yang sudah terbiasa melatih teman-teman disabilitas.
“Nama saya Ratih Widyasari. Kegiatan saya adalah sebagai instruktur diolahan pangan mandiri. Jadi saya berkegiatan di bidang olahan pangan dan materi yang saya sampaikan bukan sebatas kue, tapi termasuk olahan minuman, aneka kripik, dan lainnya. Tetapi hari ini kita prakteknya membuat bolen pisang.” Kata Ratih.
Pelatihan tataboga ini merupakan salah satu dari banyaknya pelatihan yang diusulkan teman-teman disabilitas kepada Dinsos karena sebagian besar teman-teman disabilitas sangat tertarik memiliki usaha di bidang kuliner.
Maka tidak heran teman-teman disabilitas sangat antusias mengikuti pelatihan tataboga membuat bolen pisang ini. Pembuatan bolen pisang dilakukan secara berkelompok. Dalam 1 kelompok berisi 5-6 orang disabilitas yang dipilih secara acak, sehingga teman-teman disabilitas baik disabilitas daksa, netra, dan rungu saling bekerja sama.
Melalui pelatihan ini, selain bertujuan untuk meningkatkan skill, juga dapat melatih kekompakan antar disabilitas. Sesuai dengan slogannya “Disabilitas bisa berdaya dan berkarya, karena kita punya karya”, teman-teman disabilitas berhasil menunjukkan bahwa disabilitas bisa bekerja sama, saling melengkapi kekurangan masing-masing hingga dapat menghasilkan produk yang setara dengan non disabilitas.
