Upayakan Pengentasan Miskin Ekstrem, Dinsos Berikan Bantuan Modal Usaha Dari Provinsi
Dinsos Kota Pasuruan salurkan Bantuan modal usaha P3KE (Penyasaran Percepatan Penghapusan Kemiskinan Ekstrem) untuk masyarakat miskin ekstrem yang berasal dari Dinsos Provinsi Jawa Timur di Bank Jatim Pasuruan pada Kamis (7/11/2024).
Data masyarakat miskin ekstrem di Kota Pasuruan yang ditetapkan pada SK Walikota saat ini tersisa 24 KMP miskin ekstrem dari yang sebelumnya berjumlah 891 KPM. Penurunan ini terjadi setelah dilakukannya verifikasi dan validasi data, sehingga ditemukan hanya 24 KPM yang memenuhi syarat dan tergolong miskin ekstrem.
24 KPM miskin ekstrem tersebut diantaranya terdiri dari 7 KPM miskin ekstrem baru yang terdata ditahun 2024 dan 17 KPM miskin ekstrem tahun 2023 yang sebelumnya sudah ditetapkan oleh Gubernur Jawa Timur untuk menerima bantuan modal usaha P3KE.
Namun pada saat akan disalurkan, dari 17 KPM bantuan modal usaha P3KE, 1 KPM asal Kelurahan Petamanan berpindah domisili ke luar kota, 1 KPM asal Kelurahan Bukir adalah ODGJ, dan 1 KPM asal Kelurahan Purworejo menolak diberi bantuan. Sehingga yang berhasil tersalur hanya 14 KPM miskin ekstrem, masing-masing mendapat Rp. 1.500.000,-.
Bantuan modal usaha P3KE ini diberikan secara tunai kepada 14 KPM untuk segera dibelanjakan peralatan dan bahan usaha sesuai dengan yang tercatat di RAB dan didampingi oleh pendamping dari TKSK dan PSM.
Matali (74 tahun), penerima bantuan modal usaha P3KE asal Kelurahan Bugul Lor begitu antusias dapat kembali berjualan setelah mendapatkan bantuan modal usaha ini. Matali mengatakan akan melanjutkan usaha jualan makanan dan minuman di Pelabuhan Kota Pasuruan yang sempat terhenti karena kehabisan modal.
“Sekarang dapat bantuan ini, rencananya mau jualan kopi, es, mie rebus, dll di Pelabuhan. Dulu saya pernah jualan juga, jadi sekarang mau melanjutkan lagi.” Katanya.
Matali menjelaskan bahwa saat ini dirinya bekerja serabutan sehingga penghasilannya tidak menentu. Matali yang sudah lansia berkeinginan membuka usaha agar memiliki penghasilan tetap untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.
“Saya kadang narik becak, ikut cari ikan, terserah kerja apa saja. Jadi pemasukannya tidak tentu, kadang banyak sampai sehari bisa dapat Rp. 50.000,- s/d Rp. 100.000,-, tapi ya kalau lagi kosong ya dapat Rp. 5.000,- s/d Rp. 10.000,-.” Jelasnya.
Harapannya dengan diberikan bantuan modal usaha P3KE ini dapat mengembangkan usaha dan menambah pendapatan sehingga mempercepat pengentasan kemiskinan ekstrem.